hari pahlawan

Posted on Rabu, 11 November 2009 by chisa

Peristiwa 10 November tak akan pernah dilupakan oleh bangsa ini karena pada saat itu terjadi peristiwa sejarah perang antara Indonesia dan Belanda. Pada 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian, tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang.

Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Sebelum dilucuti oleh sekutu, rakyat dan para pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada 25 Oktober. Tentara Inggris didatangkan ke Indonesia atas keputusan dan atas nama Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Tetapi, selain itu, tentara Inggris juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada pemerintah Belanda sebagai jajahannya.NICA (Netherlands Indies Civil Administration) pun membonceng. Itulah yang meledakkan kemarahan rakyat Indonesia di mana-mana.

Di Surabaya, dikibarkannya bendera Belanda, Merah-Putih-Biru, di Hotel Yamato, telah melahirkan Insiden Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober.Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya (Mayor Jenderal Mansergh) mengeluarkan ultimatum yang merupakan penghinaan bagi para pejuang dan rakyat umumnya. Dalam ultimatum itu disebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.

Ultimatum tersebut ditolak oleh Indonesia. Sebab, Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri (walaupun baru saja diproklamasikan), dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sebagai alat negara juga telah dibentuk.Selain itu, banyak sekali organisasi perjuangan yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar. Badan-badan perjuangan itu telah muncul sebagai manifestasi tekad bersama untuk membela republik yang masih muda, untuk melucuti pasukan Jepang, dan untuk menentang masuknya kembali kolonialisme Belanda (yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia).

Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan besar-besaran dan dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30 000 serdadu, 50 pesawat terbang, dan sejumlah besar kapal perang.Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.Pihak Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank, dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak.

Namun di luar dugaan, ternyata para tokoh-tokoh masyarakat yang terdiri dari kalangan ulama’ serta kiyai-kiyai pondok jawa seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah serta kiyai-kiyai pesantren lainnya mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat umum (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kiyai)juga ada pelopor muda seperti bung tomo dan lainnya. sehingga perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan, sebelum seluruh kota jatuh di tangan pihak Inggris.

Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itulah yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.


sampai sekarang bangsa indonesia selalu memperingati tanggal 10 nov sebagai hari pahlawan..........Sekarang kita sebagai generasi penerus mari kita lanjutkan cita-cita para pahlawan kita dengan cara slalu semangat belajar..........

Sumpah Pemuda

Posted on Jumat, 06 November 2009 by chisa

Sumpah Pemuda merupakan sumpah setia hasil rumusan Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia atau dikenal dengan Kongres Pemuda II, dibacakan pada 28 Oktober 1928. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai "Hari Sumpah Pemuda".

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.[1]



Sumpah Pemuda versi orisinal:

Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:

Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Kongres Pemuda II

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.

peserta

Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie serta Kwee Thiam Hong sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah pemuda keturunan arab.


Gedung

Artikel utama untuk kategori ini adalah Museum Sumpah Pemuda.

Bangunan di Jalan Kramat Raya 106, tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, adalah sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong.

Gedung Kramat 106 sempat dipugar Pemda DKI Jakarta 3 April-20 Mei 1973 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Gedung ini kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974. Dalam perjalanan sejarah, Gedung Sumpah Pemuda pernah dikelola Pemda DKI Jakarta, dan saat ini dikelola Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.

sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda

met ultah my regency.........!!!!.

Posted on Selasa, 27 Oktober 2009 by chisa

Kabupaten Kuantan Singingi, yang terdiri dari 12 kecamatan ini baru saja melangsungkan ulang tahun yang ke-10. kita sebagai warga Kabupaten tercinta ini pastinya bahagia atas bertambahnya usia kabupaten kita. Karena rasa bahagia inilah Bupati kabupaten Kuantan Singingimengadakan beberapa ivent. Salah satu ivent tersebut adalah jalan santai yang diikuti oleh warga. Mulai dari anak-anak kecil sampai orang-orang tua yang sangat gembira dalam memeriahkan acara ini.

Semakin bertambahnya umur Kab.KUANSING semakin bertambah pula harapan yang ingin kita wujudkan.Selain itu,banyak pula tantangan yang akan kita hadapi untuk memajukan Kab.KUANSING kita yang tercinta ini.Marilah!Kita semua yang tinggal di Kab.KUANSING,sebagai warga yang baik marilah kita bersama,bersatu untuk memajukan dan mewujudkan impian dan harapan kita semua.

Jika Kuansing dipandang dunia luar, tentu kita sebagai warga Kuansing ikut merasa bahagia,,,,,,,,,,,,,,

penghargaan to my regency...

Posted on by chisa

PIAGAM MILIK KUANTAN SINGINGI

Kuantan singngi berhasil memperoleh penghargaan dari mentri kehutanan karena telah berhasil melaksanakan penghijauan dengan sukses.
Saya merasa bangga dan senang mendengar beritatersebut.. Dan selamat sayai ucapkan kepada kabupaten Kuansing yang telah memperoleh penghargaan. Penghargaan tersebut diperoleh atas kerjasama masyarakat kuansing. Semoga dengan penghargaan tersebut Kuansing lebih maju dan dapat kita banggakan bersama.
Semoga masyarakat kuansing tetap menjaga dan memelihara penghijauan yang ada,karena penghijauan tersebut banyak manfaatnya salah satunya dapat mencegah terjadinya banjir.
Sekali lagi selamat atas piagam yang diperoleh dan lebih ditingkatkan lagi.

GEMPA SUMBAR 2009

Posted on Rabu, 07 Oktober 2009 by chisa

Gempa bumi Sumatera Barat 2009 terjadi dengan kekuatan 7,6 Skala Richter di lepas pantai Sumatera Barat pada pukul 17:16:10 WIB tanggal 30 September 2009. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Kota Padang. Sedikitnya 1.100 orang tewas akibat gempa ini, dan ribuan diduga terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
Pranala luar
Latar belakang
Provinsi Sumatera Barat berada di antara pertemuan dua lempeng benua besar (lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia) dan patahan (sesar) Semangko. Di dekat pertemuan lempeng terdapat patahan Mentawai. Ketiganya merupakan daerah seismik aktif. Menurut catatan ahli gempa wialyah Sumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abad ke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus.
Kejadian gempa
Bencana terjadi sebagai akibat dua gempa yang terjadi kurang dari 24 jam pada lokasi yang relatif berdekatan. Pada hari Rabu 30 September terjadi gempa berkekuatan 7,6 pada Skala Richter dengan pusat gempa (episentrum) 57 km di barat daya Kota Pariaman (00,84 LS 99,85 BT) pada kedalaman (hiposentrum) 71 km. Pada hari Kamis 1 Oktober terjadi lagi gempa kedua dengan kekuatan 6,8 Skala Richter, kali ini berpusat di 46 km tenggara Kota Sungaipenuh pada pukul 08.52 WIB dengan kedalaman 24 km. Setelah kedua gempa ini terjadi rangkaian gempa susulan yang lebih lemah Gempa pertama terjadi pada daerah patahan Mentawai (di bawah laut) sementara gempa kedua terjadi pada patahan Semangko di daratan. Getaran gempa pertama dilaporkan terasa kuat di seluruh wilayah Sumatera Barat, terutama di pesisir. Keguncangan juga dilaporkan dari Padangsidempuan, Medan, Kuala Lumpur, Singapura, Pekanbaru, Jambi, dan Bengkulu. Dilaporkan bahwa pengelolaan sejumlah gedung bertingkat di Singapura mengevakuasi stafnya. Kerusakan parah terjadi di kabupaten-kabupaten pesisir Sumatera Barat, bagian selatan Sumatera Utara serta Kabupaten Kerinci (Jambi). Sementara Bandar Udara Internasional Minangkabau mengalami kerusakan pada sebagian atap bandara (sepanjang 100 meter) yang terlihat hancur dan sebagian jaringan listrik di bandara juga terputus. Sempat ditutup dengan alasan keamanan, bandara dibuka kembali pada tanggal 1 Oktober[
Akibat
Peringatan tsunami sempat dikeluarkan namun segera dicabut dan terdapat laporan kerusakan rumah maupun kebakaran. Sejumlah hotel di Padang rusak, dan upaya untuk mencapai Padang cukup susah akibat terputusnya komunikasi. Korban tewas akibat gempa terus bertambah, dikhawatirkan mencapai ribuan orang. Namun demikian, hingga tanggal 4 Oktober 2009, angka resmi yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah 603 orang korban tewas dan 343 orang dilaporkan hilang.Pertolongan yang sangat dibutuhkan oleh korban gempa terutama adalah kekurangan obat-obatan, air bersih, listrik, dan telekomunikasi, serta mengevakuasi korban lainnya.
kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya bterhadap musibah yang terjadi di sumatera barat tersebut.mudah-mudahan ini bisa dijadikan sebagai intropeksi diri untuk menjalankan kehidupan di masa yang akan datang.di dalam QS. Al-Isra' ayat 16 yang menyatakan bahwa Allah memberikan suatu bencana kepada suatu negeri karena negeri itu sendiri.

"BuLaN bAhAgIA dan berKeSan bagi SMA...Q.."

Posted on Kamis, 17 September 2009 by chisa

September ini tepatnya pada hari kamis 10 september kemaren merupakan bulan yg sangat berkesan bagi sma pintar karena bulan itu SMA Pintar kedatangan orang yang berpengaruh di kab.Kuantan singingi yaitu Bapak H.sukarmis dan rombongan untuk berbuka bersama danjuga sebagai ajang untuk silahturahmi dengan seluruh keluarga besar SMA Pintar.Untuk menyambut kedatangan beliau dan rombngan, keluarga besar SMA Pintar melakukan persiapan yang sangat matang,hal itu bertujuan supaya bupati merasa nyaman selama berada di kampus SMA Pintar.
Bupati dan rombongan sampai di SMA Pintar sekitar pukul17.40 wib,kedatangan bupati di sambut dengan senandung alunan musik rebbana SMA Pintar. Seluruh keluarga besar SMA Pintar berbaris rapi sambil menanti kedangan orang nomor 1 di kuansing ini.
Sambil menunggu waktu berbuka,Bupati nyantai disebuah pendopo yang merupakan ciri khas SMA Pintar sambil bercengkrama dengan kepala sekolah prihal keadaan SMA Pintar secara keseluruhan.
Kemudian bupati menghampiri siswa dan siswi sma pintar untuk bercengkrama yang kemudian dimamfaatkan oleh siswa dan siswi untuk foto bareng.
Waktu berbukapun datang menghampiri,bupati dan rombongan beserta undangan dan tak ketinggalan keluarga besar SMA Pintar melakukan buka bersama.Setelah berbuka, dilanjutkan dengan sholat magrib bersama di lapangan olahraga SMA Pintar.Setelah sholat selesai,dilanjutkan dengan makan bersama lagi.
Tak lama kemudian waktu sholat isya pun datang,kemudian seluruhnya melakukan sholat bersama dilapangan olahraga SMA Pintar.
Setelah selesai sholat isya ,taraweh,dan witir dilanjutkan dengan acara silahturahmi bupati dengan keluarga besar SMA Pintar.Acara di buka oleh 2 orang presenter yang menawan pada malam itu dengan menggunakan 5 bahasa yaitu bahasa Jerman, Jepang, Inggris,Arab dan tak ketinggalan bahasa kebangsaan kita yaitu bahasa indonesia.
Acara dimulai dengan gema wahyu ilahi oleh qori dan qori'ah andalan SMA Pintar. Kemudian dilnjutkan pengarahan oleh tokoh penting kita yakni di awali kepala sekolah SMA Pintar,next kepala dinas kuantan singingi,lalu sekda dan di akhiri oleh bupati kuantan singingi sangat membangkitkan semangat siswa dan siswi SMA Pintar,mengapa tidak,hanya dalam kurun waktu tiga tahun SMA Pintar sudah menghasilkan segudang prestasi,baik ditingkat kabupaten maupun tingkat propinsi.Bupati sangat terharu sekali melihat apa yg telah diraih oleh SMA Pintar tapi beliau menekankan supaya hasil itu dapat ditingkatkan tidak hanya di kuansing tapi juga di provinsi bahkan nasional dan internasional kemudian beliau berpesan kepada siswa dan siswi SMA Pintar agar rajin-rajin belajar.
Acara silahturahmi bupati dan rombongan dengan keluarga besar SMA Pintar Selesai sekitar pukul 22.25wib.
Tapi dari sekian banyak acara yang dilalui kami menyayangkan tidak adanya sesion tanya jawab antara bupati dengan siswa dan siswi SMA Pintar.
terakhir kami berharap semoga acara ini dapat kita adakan di tahun-tahun yang akan datang dan kami bisa mewujudkan semua harapan yang di amanatkan kepada kami.AMIIIIIIN.....................................

INDAH SINTYA SARI

XII IPA 2

ART OF CULTURE

RONALDO ROZALINO S.Sn


Awal terbentuk

Pada tahun 1997, Andhika (kibor) membentuk band Topi dengan mengajak adik kelasnya di SMU 2 Bandung, Uki (gitar), serta teman mainnya, Abel (bas) dan Ari (drum). Uki pun mengajak teman SMP-nya Ariel yang mengisi posisi vokal. Dengan formasi seperti itulah, mereka mulai manggung dan memainkan musik beraliran Brits alternatif. Kemudian Ari mengundurkan diri dan Topi pun bubar tanpa sebab yang pasti.

Andika mengumpulkan kembali personel Topi di tahun 2000. Namun kali ini, posisi drum dipegang oleh Reza. Untuk memberi warna musik yang lebih dewasa dan lebih kaya melody, maka diajaklah Loekman, teman kakak Indra, yang akhirnya jadi lead guitar (gitar utama). Setelah terbentuk dengan formasi enam orang, mereka pun mengambil nama peterpan. Tanggal 1 September 2000 secara resmi peterpan terbentuk.

Perjalanan profesional peterpan dimulai tahun 2001 dengan merambah dari café ke café di Bandung. Mereka bermain di café O'Hara dan Sapu Lidi dengan membawakan lagu-lagu top 40, serta alternative rock seperti Nirvana, Pearl Jam, Cold play, U2, Creed, dll. Saat di café Sapu Lidi-lah potensi mereka terlihat oleh Kang Noey (basis Java Jive) yang sedang mencari band untuk mengisi album kompilasi. Dari tiga lagu yang dikirim untuk demo, "Sahabat", "Mimpi Yang Sempurna", dan "Taman Langit", terpilih lagu "Mimpi Yang Sempurna" untuk dimasukan ke album kompilasi Kisah 2002 Malam yang dirilis Juli 2002. Tak disangka lagu tersebut menjadi jagoan album ini dan mendongkrak penjualan sampai di atas 150.000

Taman Langit

Perusahaan rekaman Musica Studios pun tak melewatkan potensi peterpan. Musica mempercepat pengajuan kontrak untuk debut album peterpan. Akhirnya debut album peterpan bertajuk Taman Langit dirilis bulan Juni 2003. Tak dinyana, album itu mampu terjual di atas angka 650.000 kopi. Atas prestasi tersebut, mereka menerima Multi Platinum untuk album Taman Langit.[1]

Tak hanya jumlah penjualan, peterpan juga sukses mencetak rekor konser maraton di enam provinsi dalam tempo 24 jam pada tanggal 18 Juli 2004. Konser bertajuk "LA Lights Peterpan 24 Jam Breaking Record" itu dimulai di Medan, Sumatra Utara sekitar pukul 07.55 sampai 08.40 WIB. Dari sana, mereka lalu melanjutkan di Padang, Sumatra Barat sekitar pukul 10.45 hingga 11.30 WIB. Pada jam 12.55 hingga 13.40 WIB, Peterpan konser di Pekanbaru, Riau, terus Lampung pada jam 16.25 sampai 17.10 WIB. Ariel lantas membuka konser di Semarang, Jawa Tengah, sekitar pukul 19.45 dan berakhir pada 20.30 WIB. Konser Peterpan ditutup di Surabaya sekitar pukul 22.15 sampai 23.00 WIB. Atas prestasinya ini, mereka berhak dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI)

Bintang di Surga

Tak lama menanti, peterpan kembali merilis album ke-2 bertajuk Bintang di Surga di bulan Agustus 2004. Dalam waktu 2 minggu, album itu telah terjual 350.000 kopi, dan di awal Januari 2005 telah menembus 1,7 juta kopi.Album yang menjagokan "Ada Apa Denganmu" ini sebulan kemudian (Februari 2005) menembus 2 juta kopi.Dan menurut catatan, album kedua peterpan ini mampu terjual sebanyak 3 juta kopi. Nilai yang cukup fantastis, mengingat saat itu sang vokalis, Ariel sedang tersandung masalah. Ariel dikabarkan telah menghamili mantan kekasihnya, Sarah Amalia.


Tahun 2005 juga menjadi tahun 'kejayaan' bagi peterpan, tak hanya dari sisi penjualan album, tapi juga penghargaan. Di awal tahun 2005, peterpan telah meraih penghargaan sebagai artis favorit Indonesia di MTV Asia Aid pada tanggal 9 Mei 2005 di Bangkok. MTV Asia Aid adalah nama lain ajang MTV Asia Awards 2005 yang bisa digelar rutin tiap tahun. Perubahan ini sebagai bentuk kepedulian MTV Internasional atas bencana gempa dan gelombang tsunami yang menerjang di 11 negara, 26 Desember 2004. Dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2005, peterpan menempati urutan teratas nominasi dengan memperoleh 11 nominasi. Empat di antaranya dicetak lewat lagu "Ada Apa Denganmu". Dari 11 nominasi itu, peterpan memenangkan 7 penghargaan, antara lain untuk gelar band terbaik, album terbaik, grafis desain album terbaik dan karya produksi terbaik, semua itu berkat album Bintang di Surga.Pada ajang SCTV Music Awards 2005, peterpan mendapat penghargaan di kategori Album Pop Group Ngetop dan Lagu Paling Ngetop. Setelah tahun sebelumnya juga mendapat Group Pendatang Baru Terngetop. peterpan juga meraih kategori Band Paling Ngetop di SCTV Award 2005

Di tahun 2005, peterpan kembali merilis 2 album. Meski kali ini mereka tidak merilis album 'utama'. Yakni VCD Untuk Sahabat Peterpan yang berisi Orginal VCD Karaoke termasuk video klip serta dokumentasi saat mereka melakukan breaking record konser selama 24 jam di 6 kota. dan album soundtrack film Alexandria.

Perpecahan

Pada tanggal 4 November 2006, Andika dan Indra, resmi keluar dari anggota band. Kedua mantan personil ini pada akhirnya membentuk kelompok lainnya yang diberi nama The Titans.

Pasca keluarnya Andika dan Indra, posisi mereka ditempati oleh dua pemusik tambahan, yaitu Lucky dan David. Dengan formasi tambahan ini, Peterpan merilis, Hari yang Cerah. Acara launching album ini juga dibuat lain karena dilakukan di dua negara. Di RUUMS Kuala Lumpur pada 25 Mei 2007 setelah itu di Bandung di Monumen Pahlawan Gazebo dan disiarkan secara live di 6 stasiun televisi.

Album ini diklaim sebagai album terakhir mereka dengan nama "Peterpan". Ariel mengklaim bahwa pada akhirnya mereka akan melepaskan nama Peterpan dan menggunakan nama lainnya.

Meski tanpa foramsi utuh seperti dulu, peterpan masih mampu memperlihatkan 'taring'nya. Di bulan September 2007, mereka mendapat kehormatan untuk mengikuti acara "Song Festival" di Korea Selatan.Sebelumnnya, peterpan juga masih mampu mengantongi penghargaan sebagai Best Favorite Artis Indonesia MTV Asia Award 2006 dan Album Pop Group Ngetop SCTV Music Award 2006.

Randai Kuantan Terus Bertahan

Posted on Sabtu, 15 Agustus 2009 by chisa

Sekelompok penari melakukan gerakan sederhana dengan melangkahkan kaki kanan dan kaki kiri bergantian. Setelah itu, saat semua penari menghentakkan kaki serampak ke tanah. Masing-masing penari membuat sebuah lingkaran seraya menarik penonton dan masuk menjadi bagian lingkaran itu.

Begitulah ketika Randai, tarian kesenian tradisional masyarakat Kuansing dimulai. Atraksi menarik itu, memukau peserta puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XVI dan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (B2GRM) VI 2009 se-Riau di Desa Sei Sorek, Kecamatan Kuantan Hilir, Kuantan Singingi (Kuansing), Sabtu (4/5/2009).

Bahkan, malam puncak itu, Gubernur Riau HM Rusli Zainal, Isteri Gubri Hj Septina Primawati Rusli, Bupati Kuansing Sukarmis, Wakil Bupati, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bamasybangdes) Riau Wardan, Kepala Dinas Pendidikan Irwan Efendi bahkan dan unsur muspida setempat satu persatu ditarik para penari dan masuk dalam lingkaran tarian randai.

Tarian randai gerakannya sederhana, tarian itu disertai iringan suara musik yang keluar dari biola, gendang kayat, kerincingan dan calti. Yang paling khas, saat memainkan randai tidak ketinggalan lantunan syair-syair dan kata-kata nasehat.

“Tarian randai merupakan salah satu kesenian tradisional tertua yang masih terus dipertahankan di Kuansing. Selalu diadakan saat acara adat seperti pernikahan dan event-event nasional seperti pacu jalur,” ujar Said Mustafa Husein, Pengamat Budaya Kuansing kepada riaubisnis.com.

Tarian randai, kata Said merupakan akulturasi budaya Sumatera Barat dengan Kuansing. Biasanya tarian itu dipimpin seorang pawang yang mengatur dan mengarahkan joget. Makanya, ia menjelaskan, tarian randai yang ditampilkan pada puncak Harganas dan B2GRM Riau 2009 bukan merupakan tarian seutuhnya. Karena tarian randai yang utuh diiringi cerita rakyat (teater) yang biasanya menceritakan kondisi dan fenomena yang sedang terjadi.

”Isi yang terkandung dalam teater randai itu bisa berupa informasi, kritik pada pemerintah, tentang hubungan sosial, fenomena alam dan lain-lain,” kata Said.

Ia mengatakan, biasanya saat memasuki sesi cerita baru, barulah joget randai dilakukan. Itupun hanya dilakukan 10-30 orang dalam kelompok yang membentuk lingkatan.

”Yang masuk dalam lingkaran itu hanya pemain saja. Sedangkan penonton tidak ikut dalam lingkaran itu,” kata Said.

Menurut Said, sekarang, tradisi randai banyak yang dilakukan hanya tariannya saja, sedangkan randai seutuhnya sudah jarang dilakukan. ”Kalau tarian randai bisa dibilang sederhana, karena tidak memerlukan keahlian main teater. Pemain randai masih sering disewa saat pesta kawinan di kampung-kampung,” ucapnya.

Selain mempertahankan tradisi, pemain randai bisa mendapatkan hasil yang lumayan saat mendapat pesanan untuk memainkan randai. Karena rata-rata tarif menyewa randai berkisar antara Rp 750 ribu-1,5 juta per malam. ”Kalau sedang pesta ada yang memesan sampai pagi. Ada juga yang memesan hanya sampai siang,” katanya.

Uniknya, saat randai dimainkan, pemain bisa berinteraksi langsung dengan meminta syair dan pantun pilihan. Said mengatakan, bagi kalangan yang randai, bisa ikut menari sepuasnya serta meminta pantun-pantun permintaan.

”Penonton bisa meminta musik tertentu asalkan meletakkan uang ditengah-tengah lingkaran pemain, Kalau istilah sekarang request,” kata Said.

Di sela puncak Harganas dan B2GRM Riau Saat 2009 itu, Bupati Kuansing Sukarmis mengatakan, kesenian tradisional randai di Kuansing sedikit fakum dan nyaris punah. Melihat kondisi itu, ia langsung mengintruksikan saat acara-acara penting di Kuansing randai dijadikan kesenian wajib saat acara, khususnya saat event besar seperti HUT Kuansing dan pacu jalur.

”Tarian randai bisa membuat masyarakat berbaur bersama, selain itu masyarakat bisa menerima dan menyampaikan aspirasi melalui syair-syair pantun yang disampaikan pemain. Randai sangat tepat dijadikan media informasi,” ujar Sukarmis.

Untuk itu, kata Sukarmis, pihaknya akan tetap berupaya mempertahankan agar tradisi randai mendarah daging di hati masyarakat. (*)

tarian tongkonan toraja

NAMA:INDAH C.S
KLS:XI IPA 1
GB;ronaldo rozalino
Tana Toraja merupakan bagian dari Indonesia yang terletak di Sulawesi Selatan.
Tana Toraja berasal dari kata To Riajah yang berarti masyarakat yang bertempat tinggal di daerah pegunungan, karena memang kabupaten Tana Toraja letaknya kurang lebih 300 – 600 meter di atas permukaan laut.

Walaupun Tana Toraja hanyalah suatu daerah yang cukup kecil,namun budaya Toraja adalah bahagian kekayaan Indonesia dimana budaya dan ke indahan alam yang sangat menarik sehingga menarik wisatawan baik dari dalam maupun dari luar negri.

Seni tari Toraja cukup menarik dan unique dan merupakan gambaran budaya dan ritual kehidupan masyarakat Toraja sehari hari, di antaranya tari Ma’Gellu’ dan tari tari lainnya yang merupakan kreasi kreasi baru dari seni tari Toraja, yang di dasari unsur unsur tradisional, tetapi di bawakan dengan gaya yang lebih mudah di nikmati oleh masyarakat pada saat ini.

Kamis, 2009 April 30

Tugas SENI & BUDAYA

TARI SEUDATI ACEH

Kata seudati berasal dari bahasa Arab syahadati atau syahadatain , yang berarti kesaksian atau pengakuan. Selain itu, ada pula yang mengatakan bahwa kata seudati berasal dari kata seurasi yang berarti harmonis atau kompak. Seudati mulai dikembangkan sejak agama Islam masuk ke Aceh. Penganjur Islam memanfaatkan tarian ini sebagai media dakwah untuk mengembangkan ajaran agama Islam. Tarian ini cukup berkembang di Aceh Utara, Pidie dan Aceh Timur. Tarian ini dibawakan dengan mengisahkan pelbagai macam masalah yang terjadi agar masyarakat tahu bagaimana memecahkan suatu persoalan secara bersama. Pada mulanya tarian seudati diketahui sebagai tarian pesisir yang disebut ratoh atau ratoih, yang artinya menceritakan, diperagakan untuk mengawali permainan sabung ayam, atau diperagakan untuk bersuka ria ketika musim panen tiba pada malam bulan purnama.

Dalam ratoh, dapat diceritakan berbagai hal, dari kisah sedih, gembira, nasehat, sampai pada kisah-kisah yang membangkitkan semangat. Ulama yang mengembangkan agama Islam di Aceh umumnya berasal dari negeri Arab. Karena itu, istilah-istilah yang dipakai dalam seudati umumnya berasal dari bahasa Arab. Diantaranya istilah Syeh yang berarti pemimpin, Saman yang berarti delapan, dan Syair yang berarti nyayian.

Tari Seudati sekarang sudah berkembang ke seluruh daerah Aceh dan digemari oleh masyarakat. Selain dimanfaatkan sebagai media dakwah, Seudati juga menjadi pertunjukan hiburan untuk rakyat.

ASAL USUL TARI SEUDATI

Tari Seudati pada mulanya tumbuh di desa Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie, yang dipimpin oleh Syeh Tam. Kemudian berkembang ke desa Didoh, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie yang dipimpin oleh Syeh Ali Didoh. Tari Seudati berasal dari kabupaten Pidie. Seudati termasuk salah satu tari tradisional Aceh yang dilestarikan dan kini menjadi kesenian pembinaan hingga ke tingkat Sekolah Dasar.

Seudati ditarikan oleh delapan orang laki-laki sebagai penari utama, terdiri dari satu orang pemimpin yang disebut syeikh , satu orang pembantu syeikh, dua orang pembantu di sebelah kiri yang disebut apeetwie, satu orang pembantu di belakang yang disebut apeet bak , dan tiga orang pembantu biasa. Selain itu, ada pula dua orang penyanyi sebagai pengiring tari yang disebut aneuk syahi.

Jenis tarian ini tidak menggunakan alat musik, tetapi hanya membawakan beberapa gerakan, seperti tepukan tangan ke dada dan pinggul, hentakan kaki ke tanah dan petikan jari. Gerakan tersebut mengikuti irama dan tempo lagu yang dinyanyikan. Bebarapa gerakan tersebut cukup dinamis dan lincah dengan penuh semangat. Namun, ada beberapa gerakan yang tampak kaku, tetapi sebenarnya memperlihatkan keperkasaan dan kegagahan si penarinya. Selain itu, tepukan tangan ke dada dan perut mengesankan kesombongan sekaligus kesatria.

Busana tarian seudati terdiri dari celana panjang dan kaos oblong lengan panjang yang ketat, keduanya berwarna putih; kain songket yang dililitkan sebatas paha dan pinggang; rencong yang disisipkan di pinggang; tangkulok (ikat kepala) yang berwarna merah yang diikatkan di kepala; dan sapu tangan yang berwarna. Busana seragam ini hanya untuk pemain utamanya, sementara aneuk syahi tidak harus berbusana seragam. Bagian-bagian terpenting dalam tarian seudati terdiri dari likok (gaya; tarian), saman (melodi), irama kelincahan, serta kisah yang menceritakan tentang kisah kepahlawanan, sejarah dan tema-tema agama.

Pada umumnya, tarian ini diperagakan di atas pentas dan dibagi menjadi beberapa babak, antara lain: Babak pertama, diawali dengan saleum (salam) perkenalan yang ucapkan oleh aneuk syahi saja, yaitu:

Assalamualaikum Lon tamong lam seung,

Lon jak bri saleum keu bang syekh teuku….

Fungsi aneuk syahi untuk mengiringi seluruh rangkaian tari. Salam pertama ini dibalas oleh Syeikh dengan langgam (nada) yang berbeda:

Kru seumangat lon tamong lam seung,

lon jak bri saleum ke jamee teuku….

Syair di atas diulangi oleh kedua apeetwie dan apeet bak. Pada babak perkenalan ini, delapan penari hanya melenggokkan tubuhnya dalam gerakan gemulai, tepuk dada serta jentikan delapan jari yang mengikuti gerak irama lagu. Gerakan rancak baru terlihat ketika memasuki babak selanjutnya. Bila pementasan bersifat perntandingan, maka setelah kelompok pertama ini menyelesaikan babak pertama, akan dilanjutkan oleh kelompok kedua dengan teknik yang berbeda pula.

Biasanya, kelompok pertama akan turun dari pentas. Babak kedua, dimulai dengan bak saman , yaitu seluruh penari utama berdiri dengan membuat lingkaran di tengah-tengah pentas guna mencocokkan suara dan menentukan likok apa saja yang akan dimainkan. Syeikh berada di tengah-tengah lingkaran tersebut. Bentuk lingkaran ini menyimbolkan bahwa masyarakat Aceh selalu muepakat (bermusyawarah) dalam mengambil segala keputusan. Muepakat itu, jika dikaitkan dengan konteks tarian ini, adalah bermusyawarah untuk menentukan saman atau likok yang akan dimainkan.

Di dalam likok dipertunjukkan keseragaman gerak, kelincahan bermain dan ketangkasan yang sesuai dengan lantunan lagu yang dinyanyikan aneuk syahi . Lantunan likok tersebut diawali dengan:

Iiiiii la lah alah ya ilalah…. (secara lambat dan cepat)

Seluruh penari utama akan mengikuti irama lagu yang dinyanyikan secara cepat atau lambat tergantung dengan lantunan yang dinyanyikan oleh aneuk syahi tersebut. Fase lain adalah fase saman . Dalam fase ini beragam syair dan pantun saling disampaikan dan terdengar bersahutan antara aneuk syahi dan syeikh yang diikuti oleh semua penari. Ketika syeikh melontarkan ucapan:

walahuet seuneut apet ee kataheee, hai syam,

maka anek syahi akan menimpali dengan jawaban:

lom ka dicong bak iboih, anuek puyeh ngon cicem subang.

Untuk menghilangkan rasa jenuh para penonton, setiap babak ditutup dengan formasi lanie, yaitu memperbaiki formasi yang sebelumnya sudah tidak beraturan.

Artikel ini dikutip dari berbagai sumber yang terkait. Termasuk wawancara langung dengan salah seorang penari seudati terkemuka di Aceh, Syeh La Geunta. Akmal MR